PEMBUNUHAN SADIS: Sekeluarga Dihabisi, 1 Mayat Dikubur di Kebun, 4 Mayat Dicor di Septic Tank Rumah

 



Peristiwa mengerikan terjadi di Provinsi Lampung.


Di mana satu keluarga ditemukan tewas mengenaskan pada Kamis (6/10/2022).


Empat dari lima orang anggota keluarga tersebut ditemukan di dalam septic tank.


Kapolres Way Kanan, AKBP Teddy Rachesna membenarkan peristiwa tersebut.


Menurutnya, satu keluarga itu adalah warga Desa Marga Jaya.


"Iya, benar ada laporan yang masuk," kata Teddy saat dihubungi, Kamis siang.


Teddy juga membenarkan 4 dari 5 orang anggota keluarga itu ditemukan di dalam septic tank salah satu rumah di desa tersebut. "Betul, para korban dimasukkan di dalam septic tank," kata Teddy.


Dari pemeriksaan sementara di lokasi, para korban dimasukkan ke septic tank lalu lubangnya ditutup kembali dengan cara dicor menggunakan semen. Sedangkan satu orang korban dikubur di kebun singkong.



"Hari ini rencananya para korban akan diangkat (dari septic tank)," kata Teddy.


Hingga saat ini, identitas para korban ini belum diketahui. Polisi masih melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara).


Teddy mengatakan, masih meminta keterangan warga setempat sambil menunggu proses evakuasi jasad korban selesai. "Nanti perkembangan selanjutnya akan diinfokan," kata Teddy. 


Keterangan Kepala Desa Marga Jaya


Keterangan sementara dari Kepala Desa Marga Jaya M.Yani mengatakan, dirinya sempat heran karena pada bulan Oktober 2021, ia tidak melihat korban Z di masjid tempat biasa ia melakukan salat.


M Yani juga sempat bertanya kepada jemaah yang lain. “Sekira bulan oktober tahun 2021 saya merasa heran karena ada jemaah masjid yang tidak biasanya tidak datang kemasjid untuk sholat yaitu saudara Zainudin, lalu saya bertanya kepada jamaah masjid yang lain," ujar M. Yani kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).


Setelah itu, kata M.Yani, ada masyarakat yang kemudian mendatangi rumah saudara Zainudin. Di sana bertemu dengan Erwin.


"Erwin mengatakan kalau bapak dan ibunya pergi ke gunung,” tuturnya.


Satu bulan kemudian, kecurigaan M.Yani muncul ketika Erwin mulai menjual beberapa harta milik keluarganya.


“Selang 1 bulan kemudian saya dan masyarakat menaruh kecurigaan dengan Erwin yang sudah mulai menjual tanah milik bapaknya di kampung Marga Jaya,"ujar Jaya.


Jaya juga sempat bertanya kepada Erwin, kenapa menjual tanah bapaknya?. Erwin menjawab bahwa dia disuruh bapaknya menjual tanah tersebut untuk bayar hutang.


Lalu, sekitar 2 bulan kemudian, kata M. Jaya, sikap Erwin semakin aneh karena berani menjual lagi tanah yang lain milik bapaknya.


Setelah itu, Juwanda yang merupakan saudara tiri dari Erwin, pulang dari merantau dan menanyakan keberadaan ibu dan ayahnya. Lalu Erwin menunjukkan tempat (gunung) yang disebutkan mengenai keberadaan orang tuanya.


“Pada akhir tahun 2021, Juwanda pulang dari merantau dan saat di rumah menanyakan ke mana ibu dan bapaknya. Lalu,Erwin menjawab pergi ke gunung"cerita M Jaya.


Kemudian, Juwanda dan Erwin pergi ke gunung untuk memastikan keberadaan ibu dan bapaknya. Namun, mereka pulang tanpa mengetahui keberadaan ibu dan bapaknya.


"Mulai dari situ Erwin dan Juwanda bertengkar terus, dan pernah juga didamaikan Sekdes Marga Jaya,”ungkapnya kepada awak media.


Lebih lanjut, Kepdes M Jaya menuturkan, puncaknya pada bulan Februari terjadi keributan antara Erwin dan Juwanda di Pasar Kampung Marga Jaya dan disaksikan oleh masyarakat setempat.


Kemudian sejak malam itu Juwanda sudah dikabarkan hilang. Tidak pernah muncul lagi.


Akhirnya ada bulan Oktober 2022 didapat pengakuan dari salah satu sahabat Erwin yang berinisial W.


W (Wahyu) mengatakan kalau Juwanda bukan hilang tapi dibunuh. Bahkan W diduga ikut membantu pembunuhan tersebut.


W pun menunjukkan lokasi mayat Juwanda dikubur di kebun singkong.


Dari pengakuan W tersebu, anggota Polsek Negara Batin pun melakukan pengejaran terhadap Erwin yang sudah kabur terlebih dahulu.


Erwin pun akhirnya dapat diamankan di daerah Lampung Selatan.


Dari pengakuan Erwin, kalau dia sudah melakukan pembunuhan terhadap 4 orang yang lain dalam satu peristiwa tersebut.


Erwin mengaku telah membunuh Zainudin, Siti Romlah, Wawan, Juwanda, dan satu orang anak perempuan berumur 5 tahun.


Erwin mengatakan, 4 jasad dimasukkan ke dalam septic tank, lalu dicor. Sementara jasad Juwanda dikubur di kebun singkong.


Berdasarkan keterangan Erwin tersebut, polisi bersama aparat Kampung mengecek lokasi septic tank di belakang rumah keluarga Erwin.


Setelah septic tank berhasil dibongkar, ditemukan bagian tubuh korban yang sudah menjadi tulang belulang.


Tim Inafis dari Polda Lampung pun langsung turun ke lokasi untuk mengevakuasi dan mengidentifikasi jenazah.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel