Terpeleset, Warga Nguter Meninggal saat Berburu Ikan di Dam Colo Sukoharjo




 Seorang warga meninggal dunia akibat terpeleset di Dam Colo, Nguter, Sukoharjo, pada hari pertama penutupan bendung tersebut, Minggu (16/10/2022).

Minggu, 16 Oktober 2022 - 14:20 WIB

Supardi, 50, warga Dukuh Pengkol RT 001/RW 003, Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, meninggal dunia akibat terpeleset saat berburu ikan pada hari pertama penutupan Dam Colo, Minggu (16/10/2022).


Informasi dari kepolisian, Supardi merupakan pegawai Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) yang bekerja di bagian pencatatan tinggi muka air dan curah hujan.

Kapolsek Nguter, AKP Maryana, mengatakan korban meninggal karena terpeleset. Warga yang meninggal di Dam Colo Sukoharjo itu diketahui merupakan pegawai Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo bagian pencatatan tinggi muka air dan curah hujan.


“Korban meninggal sekitar pukul 08.30 WIB di lereng tanggul saluran irigasi Colo Barat. Korban meninggal karena terpeleset mungkin kelelahan karena sudah sejak pagi di lokasi,” terang AKP Maryana.


Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di RSUD Ir Soekarno, Sukoharjo, AKP Maryana mengatakan sewaktu korban terpeleset, kepala korban terbentur lereng saluran beton. AKP Maryana membeberkan kronologi kejadian yang menyebabkan pegawai Balai Besar Sungai itu meninggal di Dam Colo.


Saat penutupan Dam Colo pagi itu, korban diketahui ikut mencari ikan di bendungan tersebut. Sekitar pukul 08.00 WIB, korban kembali turun ke saluran melanjutkan mencari ikan.


Korban melewati lereng tanggul beton yang sebelumnya terendam air sehingga setelah air surut lereng saluran tersebut basah, berlumpur, berlumut dan licin. “Sewaktu korban menginjakkan kaki di lereng tersebut korban terpeleset dan terpelanting jatuh telentang,” terang AKP Maryana.


Seusai kejadian itu warga Nguter, Sukoharjo, itu sempat jatuh dan masuk ke dalam saluran air Dam Colo yang masih terdapat air dengan kedalaman sekitar 50 cm sehingga tubuh korban tenggelam dan meninggal dunia. Mengetahui hal tersebut dua orang di dekat lokasi berusaha menolong dengan menahan tubuh korban.


“Tim SAR di sekitar lokasi juga memberikan pertolongan dengan melemparkan tali webbing untuk mengangkat korban. Setelah korban berhasil diangkat ke tanggul selanjutnya tim SAR berusaha memberikan pertolongan dengan napas buatan. Namun korban tidak bereaksi dan setelah diperiksa, denyut nadi korban sudah tidak berdetak,” terang AKP Maryana.


Warga Diminta Perhatikan Keselamatan Diri

Tim SAR kemudian membawa korban ke RSUD Ir Soekarno Sukoharjo untuk memastikan kondisinya. Sesampainya di rumah sakit korban dipastikan sudah meninggal dunia.


Mengetahui ada warga Nguter, Sukoharjo, meninggal di Dam Colo, Kepala Sub Divisi Jasa Air dan Sumber Air III/1 Perum Jasa Tirta I, Fendri Ferdian, mengimbau warga memperhatikan keselamatan diri.


“Kepada masyarakat setiap kami melakukan kegiatan penutupan irigasi diharapkan [ketika mencari ikan] menunggu air sudah mulai stabil dan tenang dulu. Jangan masuk ke zona air yang deras, misalkan fisiknya juga tidak prima, jangan! Meskipun tidak terbawa arus tetapi juga bahaya licin, terpeleset juga berisiko. Jangan sampai mencari berkah menjadi musibah.”


Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWSBS, Naryo Widodo, saat dimintai konfirmasi mengenai korban jatuh di Dam Colo yang disebut merupakan pegawai BBWSBS, mengatakan belum mendapatkan informasi tersebut.


Sebelumnya pada 2015 dikabarkan dua orang meninggal dunia karena tenggelam di saluran irigasi induk Dam Colo timur di Nguter, Sukoharjo, saat menjaring ikan pada Senin (5/10/2015) malam. Peristiwa itu terjadi sesaat setelah pintu saluran di Dam Colo, Nguter, ditutup.


Kedua korban adalah Wagiyanto, 37, warga Guntur RT 003/RW 002, Desa Gupit, Nguter dan Ngatino, 57, warga Pengkol RT 002/RW 001, Desa Pengkol, Nguter.


Mereka tenggelam pada waktu yang hampir bersamaan. Wagiyanto tenggelam di saluran tak jauh dari rumahnya pukul 23.15 WIB, sedangkan Ngatino kalap di saluran yang juga tak jauh dari rumahnya pukul 23.30 WIB.


Wagiyanto tenggelam diduga akibat terpeleset setelah melemparkan jaring. Sedangkan Ngatino tenggelam diduga akibat mengalami kram di salah satu bagian tubuhnya. Wagiyanto dan Ngatino dimakamkan di permakaman desa masing-masing, Selasa siang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel